Kelas psikologi perempuan kali ini membahas mengenai kekerasan
pada lansia perempuan di panti werdha atau yang lebih familiar disebut sebagai
panti jompo… Banyak sekali alasan yang membuat seseorang harus masuk ke panti
jompo, seperti alasan tidak ada sanak keluarga yang mengurus atau bisa juga
memang keinginan orang itu sendiri untuk masuk panti jompo.. Di panti jompo,
seseorang mungkin dapat lebih memperoleh sesuatu yang tidak ia dapatkan di
rumahnya, seperti misalnya teman untuk berbicara, teman untuk berbagi, dan
lain-lain.. Di panti jompo, seseorang dapat bersosialisasi dan secara emosional
dapat terhubung dengan orang lainnya yang ada di sana..
Kalau seseorang masuk ke panti jompo karena alasan keinginannya
sendiri, itu tidak akan bermasalah besar, ia akan lebih mudah beradaptasi dan
bersosialisasi dengan orang-orang yang ada di sana, tetapi kendalanya adalah
ketika seseorang dipaksa atau terpaksa masuk panti jompo, itu akan jauh lebih
sulit, ia dapat merasa lebih kesepian secara emosional walaupun banyak orang di
sana.. Yang sangat disayangkan adalah ketika seseorang harus masuk ke panti
jompo karena permintaan anaknya.. Di mana rasa tanggung jawabnya sebagai anak? Menurut
saya, itu hal yang sangat keterlaluan.. Kalau ada kata-kata yang menggambarkan lebih
dari keterlaluan, mungkin akan saya gunakan (hehehe)…
Mendengar kisah nyata yang dikemukakan Kak Tasya di kelas,
saya terhenyak ketika mendengar ada anak yang mengirim ibunya ke panti jompo
dan parahnya ia hidup di luar negeri tanpa memberi sepeser uang untuk ibunya
hidup.. Ia menelantarkannya begitu saja.. Saya berpikir sejenak, apa yang ada
di kepala orang itu sehingga membiarkan ibunya hidup di panti jompo.. padahal
ibunya sering menangis karena rindu pada anaknya itu..
Terlepas dari hal itu, saya juga baru mengetahui kalau ternyata
pelayanan di panti jompo seringkali tidak layak, lebih buruk dari yang saya
pikirkan selama ini.. Semua pelayanan didasarkan pada uang semata, bukan
pelayanan dari hati yang tulus untuk melayani.. Sekalipun ada panti jompo yang
katanya sangat nyaman, layaknya hotel berbintang, tapi dimanakah rasa tanggung
jawab kita sebagai seorang anak.. Saya sangat setuju ketika Bu Henny mengatakan
bahwa orangtua adalah wakil Tuhan, beranikah kita melupakan orang yang sangat
menyayangi kita, berjuang untuk kita, dan tidak memperhitungkan semuanya hanya
demi kita anak-anaknya?
Saya pribadi
tidak akan membiarkan orangtua saya masuk panti jompo, walaupun itu atas
keinginannya sendiri.. Saya akan berusaha merawatnya sampai Tuhan memanggil
orangtua saya.. No one can give you truly love more than
your parents in this world… -unknown-