Monday, October 29, 2012

Be prepared! ;)


Menjadi seorang Ibu adalah tugas yang sangat mulia… Menjadi seorang ibu juga merupakan kesempatan yang amat berharga serta diidam-idamkan oleh sebagian orang karena tidak semua orang dapat menjadi ibu.. Namun,  menjadi seorang ibu untuk pertama kalinya dapat membuat perubahan besar dalam hidup seseorang..  Melahirkan merupakan proses melelahkan secara fisik maupun mental.. Ketika proses persalinan dialami oleh perempuan, sebagian perempuan mengalami apa yang dinamakan baby blues syndrome.. Sekitar 70-80 % ibu yang melahirkan, mengalami masa ini..
Baby blues syndrome adalah gangguan suasana perasaan sementara seperti mood yang labil, sedih, bingung dan sering menangis karena sang ibu ”kaget” dengan perubahan besar yang dialaminya … Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormonal yang sangat mempengaruhi emosi seorang ibu ketika melahirkan.. Baby blues syndrome terjadi selama kurang lebih 2 minggu setelah persalinan.. Kalau seorang ibu mengalaminya lebih dari 2 minggu, hal tersebut bisa menjadi indikasi post-partum depression.. Kedua hal ini dapat dibedakan melalui frekuensi, intensitas, dan durasi terjadinya..  
Mungkin sebagian orang masih tidak familiar dengan istilah ini dan apa sih ciri-ciri seorang perempuan dikatakan mengalami baby blues syndrome? Seorang perempuan dikatakan mengalami hal tersebut jika sempat terlintas di pikirannya untuk menyakiti diri sendiri atau bayi yang baru dilahirkannya.. Ekstrim juga ya.. tetapi itu benar-benar merupakan salah satu ciri seorang ibu mengalami baby blues syndrome. Ciri lainnya adalah sang ibu sulit tidur, depresi ringan, sering menangis, sulit berkonsentrasi, merasa bersalah secara berlebihan… Benar-benar  hal yang tidak mengenakkan kalau seorang perempuan mengalami hal tersebut..
Namun, hal-hal tersebut dapat dikurangi atau diminimalkan dengan adanya support dari orang-orang disekitarnya, terutama pasangannya.. dukungan emosional sangat diperlukan seorang perempuan yang sedang mengalami baby blues syndrome ini.. Perempuan yang sedang tidak mengalami BBS saja butuh dukungan emosional apalagi perempuan yang sedang mengalami BBS.. Bayangkan kalau seorang perempuan di hari ia melahirkan, harus berjuang seorang diri, tidak ada suami yang seharusnya mendampingi dan mensupportnya, bisa jadi sangat melelahkan secara mental.. Tidak ada tempat baginya untuk sharing..
Hal ini penting untuk diketahui oleh laki-laki yang pasangannya akan melahirkan.. Ia harus tahu perubahan besar apa saja yang akan dialami pasangannya selama melahirkan, ia juga harus mendukung secara emosional..  Tidak hanya secara emosional, orang-orang di sekitar perempuan tersebut harus bisa menunjukkan bantuan yang nyata, seperti membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga, baik itu memasak, bersih-bersih rumah, dll..  Bayangkan ketika seorang perempuan mendapat dukungan emosional ketika melahirkan dan dukungan nyata di rumahnya ketika ia pulang, mungkin perasaan yang ia alami akan berbeda.. Ia merasa ada orang-orang yang peduli padanya, ia merasa dirinya berarti.. Kebermaknaan akan memberikan harapan bagi seseorang.. Setidaknya, mengurangi perasaan depresi pasca melahirkan sangatlah membantu bagi para perempuan..
Pengetahuan ini wajib diketahui perempuan yang akan melahirkan dan pasangannya.. Pengetahuan yang memadai akan menjadi bekal berharga ketika kita menghadapi suatu situasi..  Perilaku kita akan lebih tepat sasaran ketika punya bekal pengetahuan tersebut…  Be prepared! 

Thursday, October 25, 2012

Better Preventive than Curative :)


Sering mendengar istilah kanker serviks? Kebanyakan orang sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut… Kanker serviks adalah sejenis kanker yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus dan menyerang leher rahim (serviks).. Sudah pasti penderitanya adalah perempuan..  Human papilloma virus (HPV) 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada kasus-kasus  kanker serviks… Perjalanan dari infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks memakan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10 hingga 20 tahun. Tetapi, proses penginfeksian ini seringkali tidak disadari oleh para penderita, karena proses HPV kemudian menjadi pra-kanker sebagian besar berlangsung tanpa gejala.. Pentingnya kesadaran bagi para perempuan untuk mencegah kanker serviks ini sangat dibutuhkan… Vaksinasi untuk mencegah kanker serviks dapat menjadi salah satu cara bagi perempuan untuk mengantisipasi penyakit mematikan tersebut…

Siang itu saya menjadi lebih aware terhadap penyakit kanker serviks dan saya sendiri baru mengetahui kalau pap smear baru bisa digunakan terhadap perempuan yang sudah aktif berhubungan seksual karena ada kode etik yang mengatur hal tersebut… pap smear adalah cara dokter atau perawat mendeteksi kanker serviks dengan memasukkan speculum (alat untuk membuka vagina) ke vagina pasien untuk mengambil sampel dari serviks.  Kelompok juga menjelaskan mengenai cara-cara mencegah kanker yaitu dengan menjaga kebersihan organ intim wanita.. “Kebersihan lahir batin” kalau Bu Henny katakan di kelas.. 
Kebersihan organ intim wanita bisa dijaga dengan menjaganya tetap kering, tidak lembab, gunakan pembalut yang sesuai, dan harus rajin mengganti pembalut ketika sedang haid… Perempuan juga tidak boleh berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seksual, karena penularannya bisa melalui hubungan seksual tersebut..  Selain itu, perempuan bila ingin membilas organ intim setelah buang air kecil, pakailah air yang mengalir dari keran air, karena air yang ada dalam ember belum tentu terjamin kebersihannya, bisa jadi malah air tersebut sarang kuman penyakit yang bisa menjadi bibit awal penyakit lainnya….

Selain kanker serviks, lupus juga merupakan penyakit mematikan yang sering menyerang wanita pada usia produktif.. Penyebab lupus adalah adanya reaksi sistem imunitas yg membentuk antibodi berlebihan sehingga menyerang organ lain.. Penderita penyakit ini pada umumnya memiliki butterfly rash atau ruam merah berbentuk kupu-kupu di pipi..  Selain itu, gejala lainnya adalah adanya rasa lelah yang berlebihan, rasa nyeri pada persendian, sensitif pada cahaya, dan nafas yang susah dan berat… Lupus dapat kambuh kapan saja pada penderitanya, dan penderita dapat mengurangi kemungkinan kambuh dengan cara menghindari stress, menjaga agar tidak langsung terkena sinar matahari, mengurangi beban kerja yang berlebihan, dan menghindari pemakaian obat tertentu..

Kedua jenis penyakit di atas merupakan penyakit-penyakit mematikan yang harus dicegah.. Kedua penyakit tersebut memiliki banyak faktor sebagai penyebab munculnya penyakit itu.. Faktor genetika dan lingkungan kemungkinan memiliki peran.. Gaya hidup seseorang juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab… Milikilah gaya hidup sehat (secara fisik dan psikis) supaya tubuh anda tetap fit dan bisa terhindar dari penyakit-penyakit mematikan tersebut… Better preventive than curative..